Dear Readers!
Kamu suka menulis? Aku suka menulis! Thats why aku juga suka blogging. Ada alasan-alasan kuat aku memilih blogging.
Kamu termasuk bookworm like me? Kalau sehari tak baca buku serasa punya utang gitu, ugh! Rasanya kurang valid bila mengukuhkan diri sebagai kutu buku, tapi tak gemar menulis. Karena baca tulis itu adalah sepasang. Seperti sandal, kiri dan kanan selalu ada. Kalau hanya ada salah satu aja, Namanya bukan sepasang sandal, tapi pajangan sandal, hahaha.
Sebab
gemar membaca, kita akan pandai menulis. Namun bila ada penyangkalan, mungkin hanya perlu dilatih. Menulis adalah suatu keterampilan, yang perlu dilatih dan dibiasakan, agar otot jemari mahir merangkai aksara menjadi kata-kata bermakna dan kalimat-kalimat memikat.
Tentu kita butuh ruang untuk berlatih si jemari agar terampil menulis. Begitu banyak ruang belajar atau berlatih, pilih saja yang membuatmu nyaman dan rajin. Konsisten menulis itu penting, bisa jadi lebih produktif. Bisa menulis di media fisik, seperti buku tulis, diary, dan lain sebagainya. Ruang berlatih online malah lebih banyak lagi. Ruang ini lebih dikenal dengan platform, seperti: Blog, Google doc, Notepad, Wattpad, Words dan lain sebagainya.
3 Alasan Kuat Aku Suka Blogging
Big why aku prefer banyak menulis di blog daripada di media lain atau platform yang satunya, karena 3 alasan berikut:
1. Menulis di blog itu mudah
Iya, beneran mudah lho!
Basicly membuat blog itu mudah!
user friendly (istilahnya), banyak template
default yang sudah oke dari beberapa platform besar. Kita tinggal klik klik mengikuti panduan, dalam hitungan menit, blog sudah jadi. Seketika itu juga kita bisa menulis konten di dalamnya, juga bisa langsung diposting/
publish.
By the way, kamu kenal apa itu blog? Blog adalah catatan harian atau jurnal pribadi di internet yang dapat diakses oleh siapa saja (pengertian menurut KBBI online). Orang mengeblog disebut Bloger. Apa karena aku suka nulis di blog, apa sudah pantas disebut Bloger? Ada yang bisa bantu jawab? hehe...
Mengikuti
Blogspedia Coaching #5 pada 2024 ini membuat ku semakin mengerti all about blogging. Menurut coach
Marita Ningtyas blogging merupakan aktivitas yang berkaitan dengan blog, updating blog dengan konten-konten berkualitas.
Bila blog selalu update, blog akan cepat dikenal dan direkomendasikan oleh
Google Search. Demikian konten blog akan bisa menjangkau banyak pembaca, pesan/
campaign bisa tersampaikan dengan tepat dan meluas,
Blogging merupakan aktivitas yang berkaitan dengan blog, updating blog dengan konten-konten berkualitas- Marita Ningtyas
Menulis konten diblog juga tidak melalui proses seleksi dan alur penerbitan yang panjang dan ketat untuk memublikasikannya, seperti alur penerbitan buku. Sangat sederhana, kita bisa buat/
create blog, menulis konten/artikel, lalu publish/posting dalam waktu yang relatif singkat! Tertantang untuk mencobanya?
2. Ruang menulis yang sederhana namun terekam selamanya
Blog serupa jurnal digital, yang bisa ditulis sang pemilik, namun halaman-halamannya bisa dibaca oleh siapa saja. Seperti pengertian diatas, blog adalah catatan harian atau jurnal pribadi, diary digital, atau bisa juga disebut kertas maya.
Menulis jari dengan pena tentu awalan semua orang dalam belajar tulis menulis. Begitu pun diriku, ada sensasi yang tak bisa diganti oleh versi teknologi dengan tulisan digital. Sampai sekarang pun, aku masih gemar menulis pesan-pesan yang tersirat dalam buku-buku yang kubaca. Juga, menempelkan quotes-quotes bagus yang inspiring ke buku catatan fisik.
Namun, menulis tangan kini terasa besar
effortnya (karena udah lama lulus sekolah mungkin ya, hehe..) Juga, hanya kita saja yang bisa membacanya. Maka, blog bisa menjadi pilihan terbaik sebagai alternatif catatan harian. Catatan/tulisan bisa tersimpan selama internet masih terkoneksi. Juga, terekam di jejak digital selamanya.
Blog juga bisa menjadi ruang untuk jari ini latihan menulis. Sepahamanku, menulis semacam latihan otot jari. Semakin sering kita menulis, semakin terampil dan ahli dalam bidang tulis menulis. Maka, aku butuh ruang untuk jari ini latihan/senam menulis.
3. Blog sebagai kanal aliran rasa dan pikiran
Benak menyimpan beragam rasa,
emosi juga memori. Di dalamnya berkecamuk hingga kadang teraduk-aduk oleh suatu stimulus atau situasi tertentu. Ada sirkulasi juga menyimpan beberapa memori, terutama yang membekas.
Perlu kiranya mengalirkan isi dalam benak agar tidak sesak. Benak yang lapang, akan mampu menampung dan mengelola rasa dengan lebih sehat dan waras.
Mengalirkan melalui kanal yang nyaman dan aman akan melancarkan proses aliran itu sendiri. Keteraturan dan keberlanjutan akan membangun siklus berulang yang pada akhirnya mampu menjadi otomatisasi.
Blog is highly recommended menjadi kanal aliran rasa benak ini. Karena ruang ini sederhana namun bisa ditata dengan indah sesuai selera, menarik bukan?!
Kenyamanan mengalirkan rasa pada kanal blog tentu membuat kita sepeti menemukan sebuah telaga. Disana kita bisa memandang kelapangan dan kedamaian. Hingga ingin terus kembali kesana, mengalirkan, hingga terbangun
kebiasaan dan pada akhirnya menjadi otomatisasi. Wow, super kan jadi bisa otomatis menulis?! Yuk ah rajin-rajin mengisi blog.
Pikiran juga perlu dilatih agar berkembang dan bertambah kuat. Membaca dan menulis adalah dua aktivitas yang sangat menunjang proses berkembangnya pikiran manusia. Melatih alur berpikir, membangun struktur berpikir, mencetuskan gagasan serta mengembangkannya. Pun, tidak menutup kemungkinan menambah kapasitas daya pikir.
Maka, jangan mikir-mikir kalau ingin menulis, tulis aja dulu. Seiring waktu, tambahkan ilmu agar tulisan kita lebih 'berisi dan bergizi'. Blog bisa menjadi media yang tepat untuk melatih pikiran melalui tulisan. Sebab, 'lembar-lembar' latihan menulis kita bisa langsung dipublish tanpa melalui mekasnisme penerbitan yang ketat dan panjang.
Banyak referensi yang menyiratkan bahwa mengalirkan rasa dan pikiran secara teratur, mampu menjadikan seseorang lebih stabil dan
produktif. Setuju ya?!
Sederhananya, benak dan pikiran kita tidak akan sesak dan semrawut bila ruang benak lebih lapang. Imbasnya, kita bisa berpikir lebih jernih, mampu memandang suatu situasi dari berbagai sudut pandang, perasaan jadi lebih tenang, bahkan mindset bisa jadi bertumbuh. Wow, dampak blogging sungguh tak main-main!
Tips Management Waktu Agar Konsisten Blogging
Poin-poin motivasi diatas memang bahan bakar utama dalam blogging. Konsistensi dan keberlanjutan memerlukan suatu strategi. Karena sebagai manusia, khususnya seorang perempuan sepertiku, menyandang beberapa peran.
Disamping sebagai individu, juga seorang istri dan ibu, terikut beberapa amanah dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam keseharian. Mulai dari self care sampe all others care at home! Pastinya semua paham bahwa pekerjaan tersebut tak berujung, terus berulang dan berulang. Seolah tak menyisakan waktu untuk diri sendiri. Pernah mengalami rasa semacam ini?
Tak ada solusi lain yang lebih jitu selain perlunya terampil manajemen waktu. Pasti akan ada alasan tidak ada waktu untuk blogging dan bahkan untuk merawati diri, bila kita tidak memberi slot waktu untuk itu!
Begini caraku mengatur waktu agar punya waktu untuk self care beside others care. Bagiku, menulis masuk pada salah satu list aktivitas dikotak berjudul self care. Penting dan diupayakan dijalani agar tangki bahagia ini terisi. Self care are important things for me! How about you?!
List self care ku mungkin berbeda denganmu. Itu sangat wajar! Bagiku, aktivitas: senam, merawat tubuh, maen bareng anak, membaca & menulis adalah aktivitas penting yang berlabel self care . Kamu juga tentu punya daftar aktivitas self care kan? coba tuliskan daftarnya!
Manajemen waktu dalam keseharian ku terbilang sederhana. Simply dan aplikatif! Mungkin cocok diterapkan olehmu atau perlu disesuaikan dengan ‘irama’ dan kesibukanmu.
Coba simak 3 tips manajemen waktu berikut ini ya!
1. Mengenal jam biologis kita
Setiap manusia mempunyai irama kehidupan yang berbeda, sebuah proses internal yang mengatur waktu bangun-tidur selama 24 jam. Proses ini dikenal dengan istilah irama sirkadian.
Penting sekali mengenali irama tubuh sendiri, untuk dapat mengatur waktu dengan optimal. Intinya kita harus tahu kapan/jam-jam berapa tubuh kita merasa paling prima, mulai down energi dan kapan harus 0ff/ istirahat/tidur.
Aku termasuk ‘orang pagi’. Baterai tubuh ini ON di jam-jam pagi. Maka, aku bangun dan mengawali hari lebih dini. Biasanya bangun tidur sekitar jam 03.30-04.00 WIB. Aku utamakan God’s care, self care then others care. First, tentu ritual ibadah subuh, sekitar jam 5 pagi aku olah raga senam, kadang kardio atau bersepeda selama 30-60 menit.
Pagi hari energi lagi tinggi, semangat membara, fokus dan pikiran segar. Maka, aku plot-kan daftar kegiatan yang produktif di pagi hari hingga siang. Demikian, kegiatan akan dikerjakan dengan efektif dan produktif. Contohnya: aku mulai dengan olahraga pagi,
menulis, to do list poin-poin penting, bila dibutuhkan menyetir/bepergian sejak pagi.
Siang hingga sore, daya/energi tubuh mulai menurun, kugunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti mengecek pesan di perangkat, cuci mata alias
scrolling media massa, setrika sembari nonton You Tube, membuat konten IG dan kegiatan ringan lain. Terkadang aku perlu juga tidur siang 30 menit hingga satu jam lamanya
Sore hari, seusai istirahat siang, tubuh kembali berenergi. Aku keluar rumah, mengajak anak bermain, beramah tamah dengan tetangga, atau bersih-bersih halaman dan isi rumah. Tak lupa berburu jajanan, hahaha.
Petang hingga malam biasanya aku bersantai dan beribadah bersama keluarga. Membaca buku diri sendiri,
read aloud pada si kecil.
Task yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti menulis atau meeting dengan komunitas juga sering dilanjutkan pada malam hari, namun dalam rentan yang pendek, paling lama 1 jam,. Dikerjakan maksimal hingga jam 21.30 WIB. Karena, aku tau benar sangat tidak nyaman berkegiatan/mengerjakan task di malam hari. Bila mata terasa masih kuat melek, lebih banyak digunakan untuk membaca buku, hingga kantuk itu mengetuk katup mata.
2. Buat To Do List
Daftar ini kubuat tertulis pada sebuah tabel kegiatan yang ku tempel di tembok kamar. Terdapat 5 kolom Weekday dan 2 kolom Weekend, dan part planning for this month. Tabel tersebut berlaku untuk 1 bulan.
Jadi, aku udah sedia banyak copy template tabel kegiatan tersebut. Banyak kok printable online yang bisa diunduh dan dicetak untuk mendukung pencatatan ini. Mencatat secara fisik tangan lebih mudah terlihat dan teringat. Tempel pada spot rumah yang sering kita lewati. Aku memilih di tembok kamar, sebab gemar mendaftar dan membuat rencana untuk kedepannya saat menjelang tidur. Bagaimana dengan kebiasaanmu?
Tulislah kegiatan/rencana/ task yang belum ditentukan hari/tanggalnya pada kolom bawah yang lebih lebar. Disana aku tulis berdasar skala prioritas. Kegiatan penting dan mendesak kutulis diurutan teratas, mengikuti kegiatan-kegiatan lain yang lebih rendah tingkat penting dan mendesaknya.
Nah, task atau kegiatan yang teratas tersebut sebisa mungkin ku kerjakan di pagi hari. Terlebih bila ada deadline yang ditetapkan, tak jarang akupun menggeser waktu memasak atau mencuci baju demi merampungkan tugas itu, huhuhu!
3. Buat kuadran kegiatan
Penting juga bila kita paham benar kegiatan/aktivitas apa yang membuat kita berbinar dan berdaya. Pada kuadran pertama, pada aktivitas yang aku suka dan aku bisa, kucurahkan banyak waktu dan fokus. Harapannya tangki bahagia akan terisi dan banyak energi untuk produktif.
Sedang pada kuadran lain disiasati dengan beragam strategi, misal: dengan mendelegasikan atau menurunkan standart hasilnya. Mudahnya, gak perlu perfect, yang penting beres, hehehe!
Tips-tips diatas ala-ala personal aku aja, tidak merujuk pada salah satu referensi metode manajemen waktu dari seorang penemu/founder of time management method. Kamu mungkin lebih cocok dan nyaman dengan metode Pomodoro atau metode to do list seperti tersebut diatas. Atau masih bingung juga?! Selamat berproses menemukan time management yang do-able for your self:)
Masya Allah baca tulisan mba hesti kyk puisi, bermakna tapi tetap ngalir kyk cerita. Bner2 semua pikiran mba hesti ngalir dalam tulisan nya. Lgs paham angguk2😄. Bdw qt punya kesamaan mba. Tembok kamar, isinya to do list smua.
BalasHapusToss mbak Wiwi, team sukak nyatet kite, hehehe...thanks udah sudi angguk-angguk:)
HapusBlog emang tempat paling tepat untuk catatan digital paling mudah ya mbak... semoga alasan ngeblog ini buat kita sukses. Amiin
BalasHapusEmang mbak Ami, setuju yes. Yuk spirit blogging:)
HapusDulu menulis di blog saya kira mudah saja, tapi setelah belajar bareng di blogspedia, ada banyak ya aturan-aturan yang harus diikuti.
BalasHapusBetul mbak Ade. Akan lebih mudah bila sudah paham dan terbiasa:)
HapusMasya Allah, mba. Bagian manajemen waktu, aku dapat banyak banget insight. Bagaimana cara mengatur kegiatan sesuai dengan kemampuan fisik, ternyata juga harus diprioritaskan.
BalasHapusSemoga alasan ini, selalu menjadi pengingat disaat mulai futur menulis di blog ya mbaa..
BalasHapus