Langsung ke konten utama

New Post

Utak Atik Setelan Template Blog

Dear reader , Blog not only about content, you know?   Look is also important ! Siapa pun bakal betah membaca dan scroll halaman suatu blog bila good looking , rapi, ramah dimata, readable dan fast loading . That's why , seorang bloger kudu pasang template blog yang bisa memenuhi parameter tersebut diatas.  Kriteria Template yang Bagus dan Bermutu Do you know reader , nowdays, so many template blog yang beredar di jagat maya. Gratisan pula! Wihhh gimana gak mupeng tuh, pengen bongkar copot template aja, wkwkw...Lantas, template yang bagaimanakah yang layak dan baik untuk dipasang di blog kita? Template blogspot sebenarnya sudah banyak tersedia pada bawaan blogspot. Gak kalah bagus juga kok. Tapi template diluar sana banyak yang lebih menarik dan bisa diutak-atik menjadi template custom ala kita-kita, wah wah wah:) So reader , disarankan untuk intip-intip dan utak atik template lain diluar blogspot. Kamu bisa menemukan yang cocok dan lebih oke, lho, Jangan ragu mencoba hal baru:)

Kali Cokel: Pertama Kali Menyusuri Kali

wisata kali cokel di Pacitan


Dear reader,

Beneran, ini pertama kali menyusuri kali, Kali Cokel! Apa kamu tau arti kali? bukan 2x2=4, sempat tak sempat harus dibalas, ya:) Kali merupakan bahasa Jawa dari sungai. Kali Cokel atau Sungai Cokel adalah salah satu sungai yang terletak di selatan kota Pacitan. Salah satu sungai elok yang dijadikan destinasi wisata oleh pemerintah daerah Pacitan.

Kota yang dijuluki sebagai kota Seribu Goa ini memang memiliki banyak aset wisata yang indah. Goa, pantai, kali hingga kebudayaannya sendiri merupakan daya tarik yang tak tertandingi. Gimana reader, tertarik ke kota Pacitan

Baru sekali aku ke kota ini, rasanya sudah cinta pada pandangan pertama. Ingin kembali lagi suatu saat nanti. Aamiin...

Lokasi Kali Cokel

Lokasinya tak jauh dari pantai Watu Karung, hanya sekitar 500 m. Dari pos masuk pantai Watu Karung, terlihat papan reklame dan petunjuk menuju Kali Cokel. Jadi, saat kamu berkunjung ke pantai Watu Karung yang indah itu, jangan terlewat untuk mencoba petualangan menyusuri Kali Cokel, ya!

Dear reader,

Dari pos masuk itu, kamu arahkan kendaraanmu ke kiri, atau ke timur. Jalannya memang kecil, muat satu mobil besar, tapi masih memungkinkan bila harus berpapasan dengan mobil lain, karena di kiri kanan jalan ada bahu jalan berupa tanah. 

Ikuti saja jalan tersebut hingga terlihat banyak perahu nelayan bersandar dan membentuk barisan. Hingga tiba di jembatan dan menyeberanginya. Teruskan perjalanan hinggga nampak pos masuk wisata. Petugas akan menanyakan tujuan kamu kesana. Ke Pantai Klayar atau Kali Cokel. 

Gratis masuk bila tujuannya ke Kali Cokel. Langsung saja ambil posisi parkir dekat pos masuk tersebut, Karena disana lah posisi entry wisata menyusuri Kali Cokel. Tak jauh dari pos masuk itu ada tujuan wisata lain, yakni Pantai Klayar. Namun aku tak menghampirinya karena waktu terbatas. Dengar-dengar pantai itu juga tak kalah cantik.

Perahu bersandar di kali cokel


Persiapan Menyusuri Kali Cokel

Wisata pantai sudah banyak aku kunjungi. Namun menyusuri kali adalah hal baru. Menantang sekali bagi ku. Bagaimana dengan mu reader?

Deg-degan pasti lah ya:) Tapi, don't worry, para pemandu sekaligus nahkoda perahu motor disana sudah berpengalaman. Sebelum naik ke perahu motor, para wisatawan diharuskan mengenakan rompi pengaman yang sudah disediakan. Tiket perahu dikenakan Rp.25.000 per kepala. 

Dari Kali ke Laut

Menaiki perahu motor yang kecil, dengan penumpang paling banyak 5 orang, cukup untuk menyusuri kali sedang seperti Kali Cokel. Sensasinya antara exciting dan worry karena memang agak kurang berani naik perahu. Naik kapal besar pun sering mabuk laut, huhuhu...

Awalnya nahkoda perahu yang merangkap sebagai pemandu akan mengarahkan perahu ke barat. Menuju ke arah perahu-perahu bersandar. Yang ku temui selama perjalanan darat menuju pos masuk Kali Cokel tadi. Perahu masih melaju pelan dan santai. Tak lupa dong untuk jeprat jepret dan video recording. Sangat menarik!

Setelah jejeran perahu itu usai, Perahu mulai memasuki bagian laut. Part ini sungguh tak ku sangka. Tidak hanya di bibir laut, perahu terus melaju menuju tengah. Angin kencang, laut pasang membuat ombak agak bergelombang. Sungguh perasaan ku sangat terombang-ambing, tak karuan takutnya! Pengen nangis rasanya:( Saat itu juga aku minta ke nahkoda perahu untuk balik arah kembali ke arah Kali Cokel.

Memang bukan perahu yang ku tumpangi saja yang melaju ke laut. Perahu-perahu lainnya juga. Tapi itu pun tak mengurangi ketakutanku, wkwkwk. Diantara deburan ombak, masih tertangkap oleh kamera smartphone ku batu-batu karang yang besar dan megah. Nyiur pohon kelapa di sepanjang pantai juga menambah eloknya laut. Tapi sungguh ku tak ingin kembali ke tengah laut itu, ugh!



Menyusuri Kali Cokel

Sekembalinya dari tengah laut, perahu benar-benar menyusuri Kali Cokel. Dari ujung barat ke timur. Barulah aku bisa tenang, senang dan sumringah. Bisa cekrak cekrek dengan cekatan. Walaupun Kali Cokel bukan kali besar macam kali di pulau Kalimantan. Namun, sensasinya mendebarkan sekaligus mengesankan! 

Apalagi buat ku dan atau kamu yang tamat membaca novel trilogi Rapijali. Imajinasi latar tempat kali besar di jilid ketiganya, membuat diri ini bak Ping yang tengah mencari Oding. Melihat pepohonan besar, sekaligus berangan akan satwanya, jadi dag dig dug dangdut jantungku!hahaha..,

Kiri kanan Kali Cokel masih banyak vegetasi liar dan pepohonan rindang. Air kali kecoklatan, coklat khas lumpur, namun tidak kotor oleh sampah. Lebar kali sedang, tidak terlalu lebar seperti sungai-sungai di Kalimantan, tapi juga tidak kecil. 

Arusnya juga tenang. Tidak ada batu-batu besar di tengah kali ataupun di sepanjang tepi. Kali Cokel kali tenang, bisa dipastikan tidak untuk arung jeram! iya, aman!

Seperti halnya tempat wisata kekinian, ada spot spot foto bagus di beberapa titik. Disana kita bisa mencapture pose terbaik dengan background tertuliskan Kali Cokel. Bahkan ada juga ayunan gantung di salah satu pohon dekat bibir kali, ciamik!

Tenang saja, arus kali ini tenang, jadi perahu bisa disetel pelan dan juga kencang. Tergantung permintaan penumpang. Dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan rekaman:)

Sebenaranya Kali Cokel tidaklah terlalu panjang, Hanya sekitar 30 menit sudah rampung menyusuri sepanjang Kali Cokel. Namun pengunjung kesana kan tidak sekadar numpang lewat, tapi juga ingin bergaya ria dan make nice recording, right?!


6 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menyusuri Kali Cokel

1. Pakai rompi pengaman yang sudah disediakan, tersedia juga ukuran anak

2. Bawa baju ganti
Sangat mungkin baju basah kecipratan air kali tanpa sengaja

3. Pegang smartphone/kamera dengan kuat, jangan sampai lepas dari pegangan

4. Ikat rapat topi yang kamu pakai, karena angin kencang bisa menerbangkan topi

5. Bila si kecil ikut, pegang selalu tangannya, bila perlu peluk erat tubuhnya, kondisikan untuk selalu duduk tenang, tidak loncat-loncat dalam perahu.

6. Bila memungkinkan pilihlah nahkoda perahu sekaligus pemandu yang masih relatif muda. Karena lebih piawai memandu wisata dan memilihkan spot-spot foto yang terbaik, juga berjiwa entertain. 


spot foto terbaik kali cokel

Well reader,

Pacitan memang kota paling ujung di Jawa Timur. Namun, aset wisata dan pemandangan alamnya sungguh bagus. Pun wisata kali di kota ini tidak hanya satu. Ada beberapa pilihan lain yang tak kalah menarik. Silahkan pilih, sesuaikan dengan waktu dan tujuan wisata mu di kota seribu goa ini. Kali Cokel salah satu wisata kali yang direkomendasikan. Jadi, kapan kamu akan ikut menyusuri? 




Komentar

  1. Saya kalau ke Pacitan tahunya pantai Klayar dan goa gong, ternyata ada wisata kali cokel juga ya 😊, kapan-kapan mau coba kesana ah. Mungkin di artikelnya bisa ditambahkan google map ya kak, untuk melengkapi referensi artikelnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes, worthed masuk wishlist itu kak Arief. Thanks sarannya kak:)

      Hapus
    2. Btw, add google map gimana caranya kak:)

      Hapus
  2. Mau banget ikutan dari kali ke laut. Seruuuu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ikutan perahu lain aja ya mbak Fan, karena aku tak mau mengulang lagi:)

      Hapus
  3. Seru juga ya seperti sedang berpetualang mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. jalan-jalan berwarna petualang ini mbak :)

      Hapus
  4. MasyaaAllah, rasa capek berkurang saat melihat pemandangan yang epik seperti ini mba..

    BalasHapus
  5. butuh nyali juga ya mbak untuk ikut menyusuri kali. asyik tapi ngeri2 sedep ini untuk yg takut air sepertiku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Actually aku juga takut air yang banyak, rasanya terintimidasi, hihihi

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat, setidaknya membuat readers tersenyum :)
Ditunggu feedbacknya di kolom komentar tapi jangan tinggalkan link hidup yaa!

Postingan Populer