Cita-Cita Kartini
Cita-cita Ibu Kartini tak hanya luhur dan indah nilainya, juga menginspirasi. Inspirasi beliau adalah salah satu referensi bagus dalam menyusun peta belajar, lho! Cita-cita Ibu Kartini mungkin banyak diketahui banyak rakyat Indonesia, namun sifat dan karakter beliau juga patut diinternalisasi dalam diri perempuan Indonesia. Apa saja yang bisa kita imitasi ke dalam diri? Bisa disimak pada artikel ini!
Peta Belajar
Memudahkan gerakan kita agar terarah dan terencana dengan baik maka perlu dibuatlah peta belajar. Peta belajar tentu personal untuk masing-masing orang karena kebutuhan dan kepentingannya juga berbeda. Peta belajar yang terinci akan terlihat 'mimpi' yang sedang diperjuangkan, kebutuhan 'bekal' untuk bergerak kearah mimpi, juga peluang celah untuk refleksi selama kurun waktu tertentu.
Peta Belajar Kini dan Nanti
Peta belajar yang kubuat dibawah ini, berdasar dari passion dan mimpi diri, juga terinspirasi oleh cita-cita Ibu Kartini, serta berlandaskan value komunitas Ibu Profesional.
Literasi adalah bidang yang aku minati dan geluti selama ini. Sederhana saja, karena sejak remaja, aku suka membaca buku. Dan betapa sumringahnya hati saat mengetahui bahwa tokoh inspiratif Ibu Kartini juga dikenal sosok yang gemar membaca buku.
Peta belajar tersebut diatas memiliki persamaan dan perbedaan dengan cita-cita dan gerakan Ibu Kartini. Tapi yang pasti banyak aspek yang terinspirasi beliau. Ditambah dengan bernafaskan nilai-nilai luhur yang dijunjung Ibu Profesional.
Mimpi Besar: Menjadi Perempuan Literated!
Literasi yang baik dalam hal aksara, pengetahuan dan digitalisasi harus dimiliki oleh perempuan Indonesia. Demikian, perempuan punya mindset terus bertumbuh, mampu menjadi subyek dalam pesatnya dunia teknologi dan digital, dan tingkat pendidikan yang baik. Pembangun peradaban bangsa siap menyokong pembangunan dunia dan mempersiapkan generasi penerus yang unggul.
Persamaan peta belajar pribadi dengan gerakan Ibu Kartini dan Ibu Profesional:
1. Mendidik perempuan agar punya tingkat literasi yang baik
2. Menularkan spirit gemar membaca pada perempuan lainnya
3. Membantu sesama perempuan tumbuh dan berkembang
4. Mengupayakan pendidikan dan pelatihan untuk perempuan lainnya agar berkarya dan berdaya
5. Menjalin hubungan baik dengan perempuan lainnya, berjejaring, berkomunitas dan bekerja sama
6. Terus belajar dan rasa ingin tahu tetap tinggi
Perbedaan peta belajar pribadi dengan gerakan Ibu Kartini dan Ibu Profesional:
Sebenarnya tidak ada perbedaan mendasar, hanya saja perbedaan jaman membuatnya 'terlihat' berbeda. Hanya satu poin, yakni:
1. Dulu Ibu Kartini banyak menulis surat dalam menuangkan gagasan dan pemikirannya. Kini aku lebih memilih platform blog sebagai media menulis.
Justru, banyaknya pilihan platform menulis saat ini bisa menjadi media untuk produktif menulis, salah satunya dengan blogging
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat, setidaknya membuat readers tersenyum :)
Ditunggu feedbacknya di kolom komentar tapi jangan tinggalkan link hidup yaa!